Dari Garasi Kecil di Kampung Areng, Lahir Sanggar Seni Teh Reni
Semua berawal dari hobi. Teh Reni, seorang pencinta seni yang punya ketertarikan khusus terhadap Tari Tradisional, tak menyangka langkah kecilnya akan menajdi sebuah gerakan yang berdampak besar bagi lingkungan sekitar.
Awalnya, Teh Reni hanya mengisi waktu luang dengan
mengajar anak – anak menari secara sederhana. Tanpa tempat latihan tetap, ia
sempat berpindah – pindah mulai dari rumah sebelah, Gazebo di Firy Garden,
hingga akhirnya menetap di sebuah ruangan khusus untuk latihan rutin menari.
Semangat anak – anak yang “ Gabut tapi suka Seni “ membuat frekuensi Latihan
bertambah dari sekali seminggu menjadi tiga kali seminggu, bahkan orang tua
mereka turut mendukung, lebih memilih anak – anak nya belajar
seni dibanding hanya bermain tanpa arah.
Berkat dukungan keluarga terutama sang Ayah, serta
dorongan dari teman – teman, Teh Reni akhirnya memutuskan untuk mendirikan Sanggar Seni.
Semua modal awal di biayai oleh sang Ayah, mulai dari kostum, alat musik, hingga
perlengkapan pendukung lainnya. Sanggar ini di beri nama Amerta Art Production
dan mulai membuka pendaftaran awal hanya 15 peserta, kini jumlah peserta telah
bertambah menjadi lebih dari 40 orang.
Sanggar ini hanya tak hanya menajdi tempat belajar tari,
tapi juga mengajarkan disiplin, kreativitas, dan kerja sama tim.
Teh Reni menerapkan system level: dari tingkat dasar, mahir 1, hingga mahir 2
peserta harus menguasai beberapa lagu dan Gerakan sebelum naik tingkat. Bahkan
tarian yang di ajarkan dijaga Ekslusivitasnya agar tidak disalah
gunakan atau diklaim pihak lain.
Dalam perjalanannya sanggar ini juga pernah diundang
tampil di berbagai acara besar dari pagelaran seni lokal hingga tampil sabagai
bintang tamu di luar kota. Meski sempat ada tantangan, seperti bentroknya
jadwal dengan kegiatan mengaji atau kekhawatiran orang tua, dengan komunikasi
yang baik akhirnya membuat semuanya tetap berjalan Harmonis.
Kini, sanggar yang dulunya hanya iseng dibentuk, telah
menjadi tempat bernaung bagi puluhan anak untuk mengenal budaya dan
menyalurkan minat. Teh Reni bukan hanya membangun sebuah ruangan
seni, tapi juga komunitas yang hangat dan inklusif.

Comments
Post a Comment